Sabtu, 27 April 2013

ETERNITY (Maybe)
Author : Lim Nove Setia --> LimHyoIn
Genre : DRAMA GAJE (3_3)
Rating : -0-
Cast : BigFam YS Media Entertainment
Disclaimer : FF kali ini pada dasarnya terinspirasi oleh FF Mba Mila Yeppo berjudul ETERNITY, dengan keusilanku yang sering membayangan karya orang dengan sudut pandang yang berbeda dari siempunya FF alhasil dengan adanya izin dari siempunya karya, alhasil FF Gaje ini terlahir *abaikan jika dirasa nggak mengerti jalan ceritanya* saran dan kritik dibutuhkan tapi jangan menghancurkan karena sebuah karya murni itu hasil kerja keras dan barang siapa yang bisa menghargai kerja keras orang lain semoga kerja keras kalian juga dihargain orang lain pula (^3^) *klasik*
===========================================================
*Saatnya membaca, maaf jika terjadi banyak kesalahan dalam pengetikannya*
===========================================================
ETERNITY (Maybe) #2

Preview on 
Mereka semua sudah selesai dengan urusan mereka masing-masing dan kini saatnya mereka menghadiri wisuda kelulusan mereka yang diadakan dihalaman sekolah mereka. Semua siswa-siswi SMA YS-ME tampak bahagia karena itu artinya mereka sudah siap melepas identitas murid SMA yang selama tiga tahun terakhir ini mereka kenakan dan saatnya memulai kehidupan yang baru yang lebih nyata. Tapi terlihat sedikit berbeda dengan kedelapan anak muda ini yang sepertinya masih sayang dengan masa-masa SMA mereka, ditambah lagi diujung masa SMA mereka harus mengalami peristiwa yang cukup aneh dan masih membingungkan sampai detik itu.
Preview off

Ari Pov
"Ya, hari ini mereka akan diwisuda. Tidak ku sangka waktu cepat berlalu dan kini mereka siap tidak siap akan menempuh kehidupan yang sebenarnya. Tapi kenapa dengan kedelapan orang itu, sepertinya mereka tidak sepenuhnya bahagia. Apa mereka masih mengingat peristiwa tempo hari itu?" batinku saat kulihat Firly, Jeje, Arthur, Alif, P.B, Mary, Febry, dan Yeye tamapk lesu diantara kebahagiaan anak-anak yang lainnya

"Mary, apa pada akhirnya kita berdelapan ini harus tinggal satu rumah?" tanya Yeye yang mulai mendekati Mary yang sedari wisuda selesai duduk sendirian ditempat biasanya dia bercengkrama dengan papanya diwaktu yang lalu itu. "Emmm, gimana ya. Aku juga bingung harus bagaimana?" Mary pun balik bertanya ke Yeye. "Hai, kalian. Lagi bicarain apaan sih?" tanya P.B dan Febry bersamaan. "Ini tentang kita berdelapan. Apa kita harus tinggal satu rumah?" tanya Yeye ke teman-temannya itu. "Gimana ya, aku juga nggak tahu. Yang pasti papa dan mama ku berharap, aku kuliah ke Amerika jadi bisa tetap bersama-sama dengan mereka" jawab P.B. "Apalagi aku, Ye. Bisa-bisa aku dihajar papa dan mamaku karena aku tinggal satu rumah dengan pria yang belum sah menjadi suamiku. Empat pria sekaligus, walau kalian pastinya juga bersamaku" tambah Febry menjelaskan ketidak mungkinan mereka berdelapan hidup dalam satu atap. "Kalau aku nggak akan ada masalah sih, sekalipun papa masih hidup juga nggak masalah. Kan papa juga yang nyuruh mereka tinggal dirumah kami. Tapi sampai ....... " ucapan Mary menggantung karena butiran-butiran air yang bening dari matanya mulai membasahi kedua pipinya. "Mary, kenapa kamu menangis?" tanya Arthur yang tiba-tiba sudah ada dibelakang mereka. "Aku nggak apa-apa Ar, aku cuma inget sama mendiang papa saja. Andai papa masih hidup mungkin beliau bisa membantu kalian untuk kembali menjadi manusia seutuhnya, itupun kalau mungkin bisa. Tapi sekarang nyatanya papa sudah ....... " ucapan Mary menggantung lagi dan kini dia mulai menangis sejadi-jadinya, dadanya sesak dia sudah tidak bisa lagi menutupu kepedihannya karena diusianya yang masih cukup muda itu dia harus kehilangan kedua orangtuanya. Arthur yang tidak tega melihat Mary bersedih itupun mulai memeluk Mary dan mencoba menenangkan Mary kembali.

Ditempat lain Firly, Jeje, Alif dan Ari sedang mengobrol dengan cukup serius. Sepertinya mereka membicarakan tentang bagaimana nasib mereka berempat selanjutnya. Akankah mereka berempat selamanya menjadi setengah vampir atau mereka bisa kembali menjadi manusia seutuhnya. 

"Gimana, Ar. Apa kita bisa kembali menjadi manusia atau selamanya kami akan seperti ini?" tanya Firly ke Ari yang mulai bingung harus menjawab apa, karena dia pun tidak banyak mengetahui tentang hal-hal ini. Selama ini Ari hanya melakukan apa yang Pak Louis perintahkan. "Aku juga tidak bisa banyak membantu teman-teman, aku sendiri hanya tahu apa yang harus aku lakukan kepada kalian sesuai dengan perintah pak Louis. Tapi malam sebelum pertempuran itu terjadi pak Louis sempat menceritakan bagaimana caranya untuk bisa mengembalikan kalian kekeadaan semula. Tapi aku juga tidak banyak tahu tentang itu, yang aku tahu buku tentang bagaimana cara kembali kekeadaan semula ada dibalik bukit tempat kalian beberapa waktu lalu dilatih ketahanan oleh pak Louis. Itu juga aku tidak tahu tempat persisnya dimana" jelas Ari panjang lebar ke Firly. "Ya nasib kita gimana bang?" tanya Alif ke Jeje yang sedikit bingung dengan penjelasan Ari. "Nggak tahu juga" jawab Jeje singkat. "Ya sudah lebih baik kita semua berkumpul dirumah Mary malam ini, mungkin diruangan pak Louis ada petunjuk tentang semua ini. Apalagi ari bilang, dia sempat berbincang-bincang dengan pak Louis malam sebelum pertempuran itu terjadi" ungkap Firly panjang lebar.

Malam yang dimaksudpun telah tiba. Firly, Jeje, Arthur, Alif dan keempat pelindungnya telah berkumpul diruangan pak Louis berharap ada petunjuk untuk bisa kembali menjadi manusia yang seutuhnya. Semalaman mereka berdelapan dibantu oleh Ari juga tidak menemukan petunjuk apapun. Hingga pagi datangpun mereka tidak menemukan petunjuk, satu persatu dari merekapun mulai menyerah dan bahkan Marypun mengungkapkan hal yang tak pernah terfikirkan oleh teman-temannya yang lain itu.
-TBC-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar