Kamis, 25 April 2013

ETERNITY (Maybe)
Author : Lim Nove Setia --> LimHyoIn
Genre : DRAMA GAJE (3_3)
Rating : -0-
Cast : BigFam YS Media Entertainment
Disclaimer : FF kali ini pada dasarnya terinspirasi oleh FF Mba Mila Yeppo berjudul ETERNITY, dengan keusilanku yang sering membayangan karya orang dengan sudut pandang yang berbeda dari siempunya FF alhasil dengan adanya izin dari siempunya karya, alhasil FF Gaje ini terlahir *abaikan jika dirasa nggak mengerti jalan ceritanya* saran dan kritik dibutuhkan tapi jangan menghancurkan karena sebuah karya murni itu hasil kerja keras dan barang siapa yang bisa menghargai kerja keras orang lain semoga kerja keras kalian juga dihargain orang lain pula (^3^) *klasik*
===========================================================
*Saatnya membaca, maaf jika terjadi banyak kesalahan dalam pengetikannya*
===========================================================
ETERNITY (Maybe)  #1

Flashback on
Alif menatap Yeye lekat " Yeye..maafin aku" Alif menarik Yeye kedalam dekapannya. " Iyah nggak apa-apa" Yeye mengangguk dibahu Alif. "EHEM.." suara deheman Firly mengagetkan Alif dan Yeye. "mau sampai kapan pelukan terus?" ucap Jeje dengan Febry disampingnya. Seketika mereka melepas pelukannya. " sampai nggak sadar dari tadi kita disini" ucap Arthur memeluk pundak Mary. " bang Firly, bang Jeje, bang Arthur kalian??" Alif memandang satu persatu abang-abangnya ini. Firly yang memapah PB karena kakinya yang terluka, Jeje yang menggandeng tangan Febry , serta Arthur yang memeluk pundak Mary dan Mary yang melingkarkan tangannya ke pinggang Arthur. " kalian?? Aaah,,," Alif tersenyum nakal." sudah ayo makan malam yuk? Lapar nih? PB jangan lupa jatah darahnya yang banyak hehe..Aww.." Firly meringis karena pinggangnya yang dicubit PB. " Hahahaha.." semuanya tertawa melihat tingkah lucu Firly dan PB.
Flashback off

Hari berganti hari dengan keadaan keempat pria ini masih menjadi setengah vampir dan pelindung mereka harus tetap mengawasi semua gerak-gerik keempat pria ini. Jangan sampai mereka berempat kehilangan kendali mereka dan akhirnya meresahkan masyarakat yang lain dan harus terisolasi bahkan akhirnya mungkin harus terbunuh karena tidak ada yang ingin celaka dengan keadaan mereka itu. Rasa risih pun mulai menghinggapi satu persatu pria setengah vampir ini yang akhirnya juga membuat keempat pelindungnya memikirkan sesuatu hal yang mungkin tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya.

Alif Pov:
"Pagi ini seperti biasanya hari-hari yang kami berempat lalui masih seperti kemarin, kami masih harus meminum darah setiap kali kami merasa lapar. Belum lagi sekarang sudah saatnya kelulusan. Huff, bagaimana kedepannya ya. Apa selamaya kami berempat akan menjadi setengah vampir seperti ini?" tanyaku pada diriku sendiri, sesaat setelah ku terbangun dari tidur malamku yang sebenarnya biasa saja.

"Lif, alif. Sudah bangun belum kamu?" teriak seseorang yang suaranya tak lagi asing ditelinga Alih. "Ya, aku sudah bangun Ye" jawab Alif yang mengenali suara pelindungnya itu. "Ya sudah cepetan mandi terus sarapan, hari ini kita akan diwisuda. Jangan lupakan hal itu!" seru Yeye dari ruang makan yang ternyata abang-abang Alif sudah siap sedia menyantap 'minuman favorit' mereka masing-masing ditemani dengan pelindung mereka juga.

Alif menuju kekamar mandi dan bersiap untuk mandi, tapi lamunannya kembali kemasa silam. Masa dimana dia masih utuh menjadi manusia, masa dimana dia masih sering mencuri pandang kearah A.G dan semua masa-masa indah yang pernah dia lewati bersama yang lainnya.

"Tok tok tok" terdengar suara orang yang mengetuk pintu. "Ya bentar, sudah mau selesai kok Ye" jawab Alif yang kemudian tersadar dari lamunannya itu. "Yeye, ini aku Jeje. Lif" seru Jeje menengaskan bahwa yang mengetuk pintu kamar mandi bukan Yeye. "Iya bang, bentar lagi" jawab Alif singkat dan kemudian keluar dari kamar mandi. "Tumben lama banget di kamar mandi, ngapain coba?" celetuk Jeje yang mulai usil dengan apa yang dikerjakan Alif didalam kamar mandi tadi. "Apaan sih bang, jangan mulai yadong ya!" celetuk Alif yang kemudian pergi meninggalkan Jeje dan kemudian berjalan kearah ruang makan dan meminum habis jatah darahnya pagi itu.

Mereka semua sudah selesai dengan urusan mereka masing-masing dan kini saatnya mereka menghadiri wisuda kelulusan mereka yang diadakan dihalaman sekolah mereka. Semuanya siswa siswi SMA YS-ME tampak bahagia karena itu artinya mereka sudah siap melepas identitas murid SMA yang selama tiga tahun terakhir ini mereka  kenakan dan saatnya memulai kehidupan yang baru yang lebih nyata. Tapi terlihat sedikit berbeda dengan kedelapan anak muda ini yang sepertinya masih sayang dengan masa-masa SMA mereka, ditambah lagi diujung masa SMA mereka harus mengalami peristiwa yang cukup aneh dan masih membingungkan sampai detik itu.

-TBC-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar