Sabtu, 27 April 2013

ETERNITY (Maybe)
Author : Lim Nove Setia --> LIM
Genre : DRAMA GAJE (3_3)
Rating : -0-
Cast : BigFam YS Media Entertainment
Disclaimer : FF kali ini pada dasarnya terinspirasi oleh FF Mba Mila Yeppo berjudul ETERNITY, dengan keusilanku yang sering membayangan karya orang dengan sudut pandang yang berbeda dari siempunya FF alhasil dengan adanya izin dari siempunya karya, alhasil FF Gaje ini terlahir *abaikan jika dirasa nggak mengerti jalan ceritanya* saran dan kritik dibutuhkan tapi jangan menghancurkan karena sebuah karya murni itu hasil kerja keras dan barang siapa yang bisa menghargai kerja keras orang lain semoga kerja keras kalian juga dihargain orang lain pula (^3^) *klasik*
==========================================================
*Saatnya membaca, maaf jika terjadi banyak kesalahan dalam pengetikannya*
==========================================================
ETERNITY (Maybe) #3

Preview on
Malam yang dimaksudpun telah tiba. Firly, Jeje, Arthur, Alif dan keempat pelindungnya telah berkumpul diruangan pak Louis berharap ada petunjuk untuk bisa kembali menjadi manusia yang seutuhnya. Semalaman mereka berdelapan dibantu oleh Ari juga tidak menemukan petunjuk apapun. Hingga pagi datangpun mereka tidak menemukan petunjuk, satu persatu dari merekapun mulai menyerah dan bahkan Marypun mengungkapkan hal yang tak pernah terfikirkan oleh teman-temannya yang lain itu.
Preview off

"Arthur, ini." seru Mary yang kemudian mengulurkan pergelangan tangannya tepat ke mulut Arthur. "Maksudnya apa ini, Mar?" tanya Arthur yang bingung dengan sikap Mary. "Sudahlah ini kamu hisap saja darahku, ini saatnya kamu makankan?" jawab Mary dengan begitu entengnya seolah itu bukan hal yang aneh, ditambah Marypun tersenyum aneh seolah ada sebuah gagasan yang mungkin tidak bisa dinalar oleh siapapyn. "Maksud kamu, Mar. Kamu ingin Arthur menghisap darahmu supaya kamu juga menjadi manusia setengah vampir seperti Arthur?" tanya Febry yang mulai mengerti maksud Mary. "Nggak, aku nggak akan hisap darahmu Mary. Apa sih yang kamu fikirkan sekarang. Sampai-sampai kamu menyuruhku menghisap darahmu?" tanya Arthur yang masih bingung dengan sikap Mary. "Sudahlah nggak perlu banyak tanya. Ini hisap saja. Kalau kamu nggak bisa kembali jadi manusia seutuhnya, bagaimana denganku. Apa aku akan tetap menjadi manusia, tua dan akhirnya mati. Aku nggak mau itu, Thur. Aku mau kamu hisap darah ku sekarang dan aku akan jadi sama denganmu!" jelas Mary panjang lebar dan memperjelas semua akan tingkahnya yang aneh saat itu.

Untuk beberapa waktu Arthur hanya bisa terdiam, memikirkan apa yang Mary ucapkan itu. Arthurpun mulai kehilangan kendalinya, karena saat itu ternyata Arthur mulai lapar kembali. Perlahan tapi pasti Arthurpun mulai menggapai tangan Mary dan tak berselang lama lengan Mary pun sudah ada tepat dimulutnya yang siap menggigit dan menghisap darah Mary.

"Pletakkkkkkkkkkk" suara itu kemudian menyadarkan Arthur yang ternyata tertidur dibawah pohon depan rumah Mary. "Arthur, ternyata kamu disini. Akuu kira kamu sudah beragkat sendiri kesekolah. Malam inikan pesta perpisahan kelas 3 tahun 2012/2013. Apa kamu melupakan hal itu, sudah jam berapa sekarang. Ayo kita berangkat sekarang sebelum terlambat?" Marypun bicara panjang lebar, karena Arthur masih setengah sadar dengan apa yang baru saja dia alami.

Arthur Pov:
"Kyaaaaaaaaaaa, jadi barusan aku mimpi tapi seperti nyata." akupun menggaruk-garuk kepalaku yang sebenarnya tidak gatal. "Hem, berarti sehabis sarapan tadi, aku kesekolah ikut acara wisuda dan sekarang jam berapa ya?" tanyaku pada diriku sendiri dan kemudian melihat kearah jam tangan yang melingkar dilengan indahku ini. "Apa ini sudah jam 6 malam, berarti 1 jam lagi sebelum pesta perpisahan dong. Mary, yang lain kemana?" akupun baru sadar ketika ku mulai melihat jam tangan dilengan indahku ini dan kemudian berlari sambil berteriak menanyakan yang lainnya kemana kepada Mary yang ternyata sudah siap dengan gaun pestanya dan terlihat begitu anggun dan akupun tak banyak berbasa-basi ku tarik tangan Mary dan mengajaknya kearah mobilku yang sudah siap sedia didepan halaman rumah Mary yang sama cantiknya dengan sipemilik rumah.

*buset dah nih orang pedenya selangit, untung cakep kalau nggak makin aku plites juga ini orang* (hihihi, dan Lim pun muncul membuat semuanya pasti tambah bingung, ini FF GAJE mau dibawa kemana sih. TBC lah, baca kelanjutannya nanti juga ngerti sendiri)

"Pletakkkkkkk" suara yang khas itupun muncul kembali dan kini Mary hanya bisa tersenyum sinis membuat Arthur kebingungan. "Ada apa, ada yang salah. Ini masih setengah 7 kan jadi kita nggak mungkin terlambatkan?" tanya Arthur dengan muka polosnya. "Arthur mending kamu sekarang ngaca dulu deh dicermin mobil kamu itu!" perintah Mary sambil menunjuk kearah spion mobil Arthur. Dan Arthurpun menuruti perintah Mary, betapa malunya Arthur saat dia menyadari ..... "Ya ampun, maaf Mary. Aku lupa tadi aku buru-buru kesini sehabis bangun tidur siang yang manis, aku lupa ganti baju ya?" tanya Arthur dengan polos dan tanpa salah itu. "Ampun dah, sudah sana masuk kedalam mandi dan kemudian ganti baju. Untung saja aku sudah siapin di atas meja disisi depan pintu kamar mandi." keluh Mary seraya menyuruh Arthur untuk segera mandi dan mempersiapkan diri.

Arthurpun bergegas kekamar mandi dan segera mandi tak lupa dia mengganti bajunya dengan baju yang telah Mary persiapkan. Dasar tukang tidur, apa-apa pasti terlupakan. Sekalipun hal paling penting, bagaimana jika dihari pernikahan Arthur dan Mary ya? *abaikan saja narasi berserta komen gajeku kali ini*

"Sudah siap, Mar. Ayo berangkat, mumpung masih jam 7 kurang 15 menit" ucap Arthur dengan senyumnya yang super duper nggak jelas, padahal sudah salah tapi kayak nggak bersalah gitu. "Ya sudahlah, cepetan ya keburu terlambat dan kita akan dikerjai anak-anak yang lainnya. Karena itu pula pesan bang Firly sebelum mereka berangkat duluan kesana" jelas Mary panjang lebar. "Baik dengan segera, nggak akan terlambat jadi tenangkan saja fikiranmu dari hal terburuk." Arthurpun tancap gas dan mobil itupun membawa keduanya ketempat pesta perpisahan itu diadakan.

15 menit berlalu, Arthur dan Marypun sudah sampai ditempat tujuan. Teman-teman yang lainpun sudah siap ditempatnya masing-masing. Firly dan P.B bagian penerima tamu, Jeje dan Febry bagian pemantau pelaksana acara malam itu sedang Alif dan Yeye bagian konsumsi yang sedari tadi sibuk mencicipin makanan yang dihidangkan. Sedang Arthur dan Mary ternyata mendapat bagian sebagai pembawa acara pesta perpisahan anak kelas 3 SMA YS-ME tahun 2012/2013. Pestapun berlangsung dengan cukup meriah, hingga jam menunjukan pukul 11 malam dan itu saatnya pesta harus usai.
-TBC-
ETERNITY (Maybe)
Author : Lim Nove Setia --> LimHyoIn
Genre : DRAMA GAJE (3_3)
Rating : -0-
Cast : BigFam YS Media Entertainment
Disclaimer : FF kali ini pada dasarnya terinspirasi oleh FF Mba Mila Yeppo berjudul ETERNITY, dengan keusilanku yang sering membayangan karya orang dengan sudut pandang yang berbeda dari siempunya FF alhasil dengan adanya izin dari siempunya karya, alhasil FF Gaje ini terlahir *abaikan jika dirasa nggak mengerti jalan ceritanya* saran dan kritik dibutuhkan tapi jangan menghancurkan karena sebuah karya murni itu hasil kerja keras dan barang siapa yang bisa menghargai kerja keras orang lain semoga kerja keras kalian juga dihargain orang lain pula (^3^) *klasik*
===========================================================
*Saatnya membaca, maaf jika terjadi banyak kesalahan dalam pengetikannya*
===========================================================
ETERNITY (Maybe) #2

Preview on 
Mereka semua sudah selesai dengan urusan mereka masing-masing dan kini saatnya mereka menghadiri wisuda kelulusan mereka yang diadakan dihalaman sekolah mereka. Semua siswa-siswi SMA YS-ME tampak bahagia karena itu artinya mereka sudah siap melepas identitas murid SMA yang selama tiga tahun terakhir ini mereka kenakan dan saatnya memulai kehidupan yang baru yang lebih nyata. Tapi terlihat sedikit berbeda dengan kedelapan anak muda ini yang sepertinya masih sayang dengan masa-masa SMA mereka, ditambah lagi diujung masa SMA mereka harus mengalami peristiwa yang cukup aneh dan masih membingungkan sampai detik itu.
Preview off

Ari Pov
"Ya, hari ini mereka akan diwisuda. Tidak ku sangka waktu cepat berlalu dan kini mereka siap tidak siap akan menempuh kehidupan yang sebenarnya. Tapi kenapa dengan kedelapan orang itu, sepertinya mereka tidak sepenuhnya bahagia. Apa mereka masih mengingat peristiwa tempo hari itu?" batinku saat kulihat Firly, Jeje, Arthur, Alif, P.B, Mary, Febry, dan Yeye tamapk lesu diantara kebahagiaan anak-anak yang lainnya

"Mary, apa pada akhirnya kita berdelapan ini harus tinggal satu rumah?" tanya Yeye yang mulai mendekati Mary yang sedari wisuda selesai duduk sendirian ditempat biasanya dia bercengkrama dengan papanya diwaktu yang lalu itu. "Emmm, gimana ya. Aku juga bingung harus bagaimana?" Mary pun balik bertanya ke Yeye. "Hai, kalian. Lagi bicarain apaan sih?" tanya P.B dan Febry bersamaan. "Ini tentang kita berdelapan. Apa kita harus tinggal satu rumah?" tanya Yeye ke teman-temannya itu. "Gimana ya, aku juga nggak tahu. Yang pasti papa dan mama ku berharap, aku kuliah ke Amerika jadi bisa tetap bersama-sama dengan mereka" jawab P.B. "Apalagi aku, Ye. Bisa-bisa aku dihajar papa dan mamaku karena aku tinggal satu rumah dengan pria yang belum sah menjadi suamiku. Empat pria sekaligus, walau kalian pastinya juga bersamaku" tambah Febry menjelaskan ketidak mungkinan mereka berdelapan hidup dalam satu atap. "Kalau aku nggak akan ada masalah sih, sekalipun papa masih hidup juga nggak masalah. Kan papa juga yang nyuruh mereka tinggal dirumah kami. Tapi sampai ....... " ucapan Mary menggantung karena butiran-butiran air yang bening dari matanya mulai membasahi kedua pipinya. "Mary, kenapa kamu menangis?" tanya Arthur yang tiba-tiba sudah ada dibelakang mereka. "Aku nggak apa-apa Ar, aku cuma inget sama mendiang papa saja. Andai papa masih hidup mungkin beliau bisa membantu kalian untuk kembali menjadi manusia seutuhnya, itupun kalau mungkin bisa. Tapi sekarang nyatanya papa sudah ....... " ucapan Mary menggantung lagi dan kini dia mulai menangis sejadi-jadinya, dadanya sesak dia sudah tidak bisa lagi menutupu kepedihannya karena diusianya yang masih cukup muda itu dia harus kehilangan kedua orangtuanya. Arthur yang tidak tega melihat Mary bersedih itupun mulai memeluk Mary dan mencoba menenangkan Mary kembali.

Ditempat lain Firly, Jeje, Alif dan Ari sedang mengobrol dengan cukup serius. Sepertinya mereka membicarakan tentang bagaimana nasib mereka berempat selanjutnya. Akankah mereka berempat selamanya menjadi setengah vampir atau mereka bisa kembali menjadi manusia seutuhnya. 

"Gimana, Ar. Apa kita bisa kembali menjadi manusia atau selamanya kami akan seperti ini?" tanya Firly ke Ari yang mulai bingung harus menjawab apa, karena dia pun tidak banyak mengetahui tentang hal-hal ini. Selama ini Ari hanya melakukan apa yang Pak Louis perintahkan. "Aku juga tidak bisa banyak membantu teman-teman, aku sendiri hanya tahu apa yang harus aku lakukan kepada kalian sesuai dengan perintah pak Louis. Tapi malam sebelum pertempuran itu terjadi pak Louis sempat menceritakan bagaimana caranya untuk bisa mengembalikan kalian kekeadaan semula. Tapi aku juga tidak banyak tahu tentang itu, yang aku tahu buku tentang bagaimana cara kembali kekeadaan semula ada dibalik bukit tempat kalian beberapa waktu lalu dilatih ketahanan oleh pak Louis. Itu juga aku tidak tahu tempat persisnya dimana" jelas Ari panjang lebar ke Firly. "Ya nasib kita gimana bang?" tanya Alif ke Jeje yang sedikit bingung dengan penjelasan Ari. "Nggak tahu juga" jawab Jeje singkat. "Ya sudah lebih baik kita semua berkumpul dirumah Mary malam ini, mungkin diruangan pak Louis ada petunjuk tentang semua ini. Apalagi ari bilang, dia sempat berbincang-bincang dengan pak Louis malam sebelum pertempuran itu terjadi" ungkap Firly panjang lebar.

Malam yang dimaksudpun telah tiba. Firly, Jeje, Arthur, Alif dan keempat pelindungnya telah berkumpul diruangan pak Louis berharap ada petunjuk untuk bisa kembali menjadi manusia yang seutuhnya. Semalaman mereka berdelapan dibantu oleh Ari juga tidak menemukan petunjuk apapun. Hingga pagi datangpun mereka tidak menemukan petunjuk, satu persatu dari merekapun mulai menyerah dan bahkan Marypun mengungkapkan hal yang tak pernah terfikirkan oleh teman-temannya yang lain itu.
-TBC-

Kamis, 25 April 2013

ETERNITY (Maybe)
Author : Lim Nove Setia --> LimHyoIn
Genre : DRAMA GAJE (3_3)
Rating : -0-
Cast : BigFam YS Media Entertainment
Disclaimer : FF kali ini pada dasarnya terinspirasi oleh FF Mba Mila Yeppo berjudul ETERNITY, dengan keusilanku yang sering membayangan karya orang dengan sudut pandang yang berbeda dari siempunya FF alhasil dengan adanya izin dari siempunya karya, alhasil FF Gaje ini terlahir *abaikan jika dirasa nggak mengerti jalan ceritanya* saran dan kritik dibutuhkan tapi jangan menghancurkan karena sebuah karya murni itu hasil kerja keras dan barang siapa yang bisa menghargai kerja keras orang lain semoga kerja keras kalian juga dihargain orang lain pula (^3^) *klasik*
===========================================================
*Saatnya membaca, maaf jika terjadi banyak kesalahan dalam pengetikannya*
===========================================================
ETERNITY (Maybe)  #1

Flashback on
Alif menatap Yeye lekat " Yeye..maafin aku" Alif menarik Yeye kedalam dekapannya. " Iyah nggak apa-apa" Yeye mengangguk dibahu Alif. "EHEM.." suara deheman Firly mengagetkan Alif dan Yeye. "mau sampai kapan pelukan terus?" ucap Jeje dengan Febry disampingnya. Seketika mereka melepas pelukannya. " sampai nggak sadar dari tadi kita disini" ucap Arthur memeluk pundak Mary. " bang Firly, bang Jeje, bang Arthur kalian??" Alif memandang satu persatu abang-abangnya ini. Firly yang memapah PB karena kakinya yang terluka, Jeje yang menggandeng tangan Febry , serta Arthur yang memeluk pundak Mary dan Mary yang melingkarkan tangannya ke pinggang Arthur. " kalian?? Aaah,,," Alif tersenyum nakal." sudah ayo makan malam yuk? Lapar nih? PB jangan lupa jatah darahnya yang banyak hehe..Aww.." Firly meringis karena pinggangnya yang dicubit PB. " Hahahaha.." semuanya tertawa melihat tingkah lucu Firly dan PB.
Flashback off

Hari berganti hari dengan keadaan keempat pria ini masih menjadi setengah vampir dan pelindung mereka harus tetap mengawasi semua gerak-gerik keempat pria ini. Jangan sampai mereka berempat kehilangan kendali mereka dan akhirnya meresahkan masyarakat yang lain dan harus terisolasi bahkan akhirnya mungkin harus terbunuh karena tidak ada yang ingin celaka dengan keadaan mereka itu. Rasa risih pun mulai menghinggapi satu persatu pria setengah vampir ini yang akhirnya juga membuat keempat pelindungnya memikirkan sesuatu hal yang mungkin tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya.

Alif Pov:
"Pagi ini seperti biasanya hari-hari yang kami berempat lalui masih seperti kemarin, kami masih harus meminum darah setiap kali kami merasa lapar. Belum lagi sekarang sudah saatnya kelulusan. Huff, bagaimana kedepannya ya. Apa selamaya kami berempat akan menjadi setengah vampir seperti ini?" tanyaku pada diriku sendiri, sesaat setelah ku terbangun dari tidur malamku yang sebenarnya biasa saja.

"Lif, alif. Sudah bangun belum kamu?" teriak seseorang yang suaranya tak lagi asing ditelinga Alih. "Ya, aku sudah bangun Ye" jawab Alif yang mengenali suara pelindungnya itu. "Ya sudah cepetan mandi terus sarapan, hari ini kita akan diwisuda. Jangan lupakan hal itu!" seru Yeye dari ruang makan yang ternyata abang-abang Alif sudah siap sedia menyantap 'minuman favorit' mereka masing-masing ditemani dengan pelindung mereka juga.

Alif menuju kekamar mandi dan bersiap untuk mandi, tapi lamunannya kembali kemasa silam. Masa dimana dia masih utuh menjadi manusia, masa dimana dia masih sering mencuri pandang kearah A.G dan semua masa-masa indah yang pernah dia lewati bersama yang lainnya.

"Tok tok tok" terdengar suara orang yang mengetuk pintu. "Ya bentar, sudah mau selesai kok Ye" jawab Alif yang kemudian tersadar dari lamunannya itu. "Yeye, ini aku Jeje. Lif" seru Jeje menengaskan bahwa yang mengetuk pintu kamar mandi bukan Yeye. "Iya bang, bentar lagi" jawab Alif singkat dan kemudian keluar dari kamar mandi. "Tumben lama banget di kamar mandi, ngapain coba?" celetuk Jeje yang mulai usil dengan apa yang dikerjakan Alif didalam kamar mandi tadi. "Apaan sih bang, jangan mulai yadong ya!" celetuk Alif yang kemudian pergi meninggalkan Jeje dan kemudian berjalan kearah ruang makan dan meminum habis jatah darahnya pagi itu.

Mereka semua sudah selesai dengan urusan mereka masing-masing dan kini saatnya mereka menghadiri wisuda kelulusan mereka yang diadakan dihalaman sekolah mereka. Semuanya siswa siswi SMA YS-ME tampak bahagia karena itu artinya mereka sudah siap melepas identitas murid SMA yang selama tiga tahun terakhir ini mereka  kenakan dan saatnya memulai kehidupan yang baru yang lebih nyata. Tapi terlihat sedikit berbeda dengan kedelapan anak muda ini yang sepertinya masih sayang dengan masa-masa SMA mereka, ditambah lagi diujung masa SMA mereka harus mengalami peristiwa yang cukup aneh dan masih membingungkan sampai detik itu.

-TBC-